Kamis, 30 Mei 2013

Menulis Puisi sebagai Lifestyle ?? Kenapa tidak !

Chairil Anwar, W.S Rendra, dan Sapardi Djoko Damono, siapa yang tidak mengenal mereka. Bagi kita pecinta dan penikmat puisi, tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita dengan nama-nama tokoh yang saya sebutkan. Ya, mereka adalah penulis puisi terkenal (menurut saya) sepanjang sejarah. Mereka terkenal melalui puisi-puisinya yang melegenda, "Aku" merupakan puisi yang paling saya kagumi dari seorang Chairil Anwar.
Puisi, kenapa kita berbicara puisi ? Karena puisi merupakan perasaan yang dapat berbicara. Sebenarnya, menulis puisi tidak perlu memiliki keahlian khusus. Cukup merasakan sesuatu yang membuat hati dan perasaan bergetar saja, seolah-olah tangan ingin menuangkan sesuatu tentang apa yang dirasakan oleh hati. Misalnya saja ketika sedang menderita penyakitnya anak-anak muda, seperti galau dan sakit hati, daripada menangis menghabiskan tisu, lebih baik tuangkan saja semua perasaan yang ada ke dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, terciptalah karya-karya yang indah hanya dengan galau, sekali lagi, dengan galau. Cukup sederhana bukan ?? tetapi bukan berarti membuat puisi harus melulu galau. Kenapa saya bilang akan tercipta karya yang indah ? karena perasaan hati ketika galau, patah hati, jatuh cinta, atau lain sebagainya adalah perasaan terjujur kita. Dan ketika sudah memulai dengan kejujuran, karya yang indah akan tercipta dengan sendirinya.
Jika kesulitan menulis puisi, tulislah dulu apa yang dirasakan, jadi semacam menulis diary. Lalu jika sudah tertuang semua, susun perasaan-perasaan itu menjadi sebuah bait demi bait dengan kata-kata yang tersambung indah. Menulis puisi juga bisa menghilangkan stres, tidak percaya ? coba tuang ke dalam tulisan segala apa yang membuat stres, jika ingin marah-marah lalu dituang ke tulisan, silahkan. Lalu sambung ungkapan perasaan marah itu menjadi suatu runtutan kata yang indah. Maka anda tidak sedang terlihat marah-marah dan stres, andalah penulis puisi.
Terkadang apa yang kita rasakan tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata, tetapi bisa ditulis dengan kata-kata, melalui kejujuran yang dimiliki perasaan. Marilah dan cobalah menulis puisi, dan rasakan sensasinya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar