Senin, 15 Juli 2013

BERENUK, BIOETANOL, DAN ENERGI HIJAU



Siapa yang belum tahu bioetanol ? kita pasti pernah mendengar bioetanol, akan tetapi mungkin dari kita belum mengetahui apa itu bioetanol. bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku nabati. (Bio)Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O atau rumus bangunnya CH3-CH2-OH. (Bio)Etanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil (-OH). Secara umum akronim dari (Bio)Etanol adalah EtOH (Ethyl-(OH)). Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, lebih  spesifiknya yang memiliki karbohidrat/gula. Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel.
Lalu apa hubungannya dengan buah berenuk ? 
Kandungan buah berenuk antara lain alkaloid, flavonoid,  saponin, tanin, polifenol, vitamin A, C, E, niasin, riboflavin, thiamin, karbohidrat, dan mineral-mineral yang mencakup natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sementara itu, bagian daun, kulit batang, dan akarnya mengandung saponin dan polifenol.
Nah, karena didalam kandungan buah berenuk ada karbohidrat, maka buah berenuk dapat diekstraksi menjadi etanol yang nantinya akan dijadikan bioethanol. Pengkoversian karbohidrat kurang lebih seperti ini :
1. Konversi Karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air
Dilakukan dengan penambahan air dan enzim (biasanya menggunakan enzim alfa-amilase dan gluko-amilase) sehingga diperoleh glukosa dan air.

2. Konversi Glukosa menjadi Bioetanol
Proses konversi glukosa menjadi etanol dilakukan dengan penambahan ragi (yeast) biasanya digunakan Saccaromyces Cereviceae. Akhir-akhir ini dikembangkan penelitian biologi molekuler untuk merekayasa DNA yeast hingga diperoleh yeast yang toleran terhadap etanol kadar tinggi dan mampu menghidrolisis karbohidrat langsung menjadi bioetanol. 

3. Etanol yang masih bercampur air didistilasi dengan suhu 78-79 derajat celcius, karena titik didih etanol berada pada titik itu.


Lalu mengapa buah berenuk dan apa hubungannya dengan energy hijau ??
Karena buah berenuk sangat jarang dikonsumsi oleh masyarakat, bahkan sekarang ini kita lihat semakin banyak menghiasi jalan raya, sebab untuk merindangkan serta mengurangi polusi. Belum diketahui berapa lama buah berenuk dapat panen dan pohonnya dapat tumbuh tinggi, tetapi dengan terus dilakukan penanaman buah berenuk maka akan semakin banyak pula polusi yang berkurang, lalu buahnya dipergunakan salah satunya untuk pembuatan bioethanol.

Energi di negeri kita saat ini sedang krisis, bahkan mungkin bisa dibilang kritis. Kenapa ?? karena energi kita selalu memakai energi yang tidak bisa diperbaharui, minyak bumi misalnya. Dan kebutuhan energi di negeri ini semakin hari semakin bertambah banyak. Bagaimana ini ? apakah kita harus mengurangi penggunaan energi ? sepertinya bukan itu jawabannya, tetapi bagaimana cara kita menciptakan energi yang bisa diperbarui dan tidak melulu menggunakan energy panas bumi. Buah Berenuk, Bioetanol, mungkin dapat menjadi jawabannya.

Bioetanol merupakan energi terbarukan, sedangkan dengan banyak menanam pohon berenuk berarti ikut menjaga keseimbagan alam, terutama iklim yang semakin hari semakin tidak karuan datang dan perginya. Apakah ini bisa disebut sebagai green energi ?? saya rasa, ya.

Green Energy semakin dibutuhkan untuk mengurangi energi yang digunakan berasal dari dalam bumi, supaya energi dari dalam bumi bisa digunakan esensinya sebagai energy yang betul-betul dapat dipakai secara efisien. Selain itu juga dapat mengurangi beban Negara dengan subsidi Bahan Bakar Minyaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar