Dewasa
ini sedang hangat-hangatnya media dan publik membicarakan tentang krisis eropa,
dan negara Yunani menjadi sorotan karena negara tersebut hampir bangkrut karena
banyaknya hutang-hutang yang mereka emban. Tapi apa itukah yang disebut negara
gagal ?? samakah negara gagal dengan negara bangkrut ??
Lembaga
Fund For Peace (FFP) yang bermarkas di Washington DC, Amerika Serikat, melalui
situs resminya http://www.fundforpeace.org/ pada tanggal 18 Juni yang
lalu merilis negara-negara gagal didunia, semakin kecil peringkatnya berarti
semakin gagal negara tersebut. Dari 178 negara yang dirilis, Indonesia
menempati urutan 63. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dari Thailand
(84), Vietnam (96), Malaysia (110), Brunei Darussalam (123), dan Singapura
(157), tetapi Indonesia unggul dibanding Myanmar (21), Timor Leste (28),
Kamboja (37), Laos (48), dan Filipina (56).
Peringkat 178 negara
gagal ini diurutkan berdasarkan 12 indikator, yakni sosial, ekonomi, dan
politik, dan lebih dari 100 sub-indikator. Ini termasuk isu-isu seperti
pembangunan tidak merata, Legitimasi Negara, dan HAM. Setiap indikator dinilai
pada skala 1-10, berdasarkan analisis dari jutaan dokumen tersedia untuk
publik, data kuantitatif lainnya, dan penilaian oleh para analis.
Dari ke-12 indikator
tersebut kemungkinan besar Indonesia terjerembab pada masalah politik yang
berantakan, korupsi, dan penegakan hukum yang masih sangat bermasalah. Asas
penegakan hukum sejatinya ada 3, diantaranya ada asas kepastian, asas keadilan,
dan asas kemanfaatan. Tetapi kita sepertinya bisa melihat sendiri dimana asas
keadilan dalam hukum di negeri ini ?? celakanya koruptor yang merugikan negara,
mereka hanya dihukum ringan kisaran 4-5 tahun. sedangkan yang hanya mencuri 2
biji kakao dihukum cukup berat. Bagaimana negara ini bisa sejahtera apabila
koruptornya masih merajalela ??
Belum lagi masalah
sosial seperti yang terjadi di Papua sana, dan di bidang politik seperti lihat
saja kelakuan para wakil rakyat kita, ya korupsi lah, ya terseret video porno
lah, sungguh sangat memalukan. Belum lagi pelayanan kepada publik yang buruk,
padahal mereka sendiri dipilih oleh rakyat.
Tetapi untuk masalah
ekonomi yang merupakan salah satu indikator negara gagal, Indonesia masih
‘lumayan’ jauh dari kemerosotan. Sebagai bukti Indonesia merupakan anggota G-20
yang merupakan 20 negara dengan ekonomi terkuat didunia. Hanya saja kemerataan
daripada kekayaan itulah yang masih buruk, karena mungkin ekonomi negara kita
lebih condong ke liberalis kali ya, jadi ya itu yang kaya makin kaya, yang
miskin makin miskin.
Seorang
pengusaha nasional mengatakan Indonesia jauh dari kriteria menuju negara gagal
karena indikator-indikator termasuk indikator ekonomi tidak menunjukkan
Indonesia menuju ke arah terpuruk. Oesman mengatakan bahwa justru Indonesia
menunjukkan berbagai kemajuan-kemajuan dan terus berkembang yang tidak bisa
dicapai oleh negara lain.
Meskipun
demikian, pemerintah seharusnya bisa menstabilkan negara ini dari berbagai
indikator, supaya negara ini tidak benar-benar menjadi negara gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar