Senin, 15 Juli 2013

Kenali Dehidrasi


Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air dalam tubuh. Hal ini terjadi karena pemasukan cairan ke dalam tubuh lebih sedikit daripada pengeluaran cairan tersebut. Gangguan kehilangan cairan tubuh dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Idealnya, tubuh manusia mengandung cairan sebanyak 55-75 persen dari berat tubuh. Artinya, seseorang yang memiliki berat 50 kg, cairan yang ada didalam tubuhnya sekitar 27-33 Kg. Berdasarkan penelitian Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia, kekurangan cairan tubuh sekitar dua persen sudah memicu gangguan kesehatan ringan seperti sulit konsentrasi dan mudah mengantuk. Jika keluhan meningkat seperti sakit kepala menandakan cairan tubuh yang hilang semakin tinggi mencapai 4-5 persen. Kekurangan cairan tubuh sebanyak 12 persen memicu gangguan kesehatan yang lebih serius seperti mulut sulit mengunyah. Dalam kondisi ini, perlu penanganan medis. Dan, kematian menjadi ancaman saat kekurangan cairan tubuh mencapai 15-25 persen.

Berikut tiga tanda atau gejala dehidrasi:

Dehidrasi ringan
Gejala: terasa haus, bibir kering, tenggorokan kering, kulit kering dan sakit kepala.

Dehidrasi sedang
Gejala: pusing, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun, lemah, urine kental (warna kuning), volume urine sedikit.

Dehidrasi berat
Gejala: kram otot, lidah bengkak, sirkulasi darah memburuk, fisik sangat lemah, penurunan fungsi ginjal dan pingsan





Ada tiga macam dehidrasi yaitu:

Dehidrasi isotonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air dan elektrolit yang seimbang.
Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak dari pada elektrolitnya.
Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya dari pada air. Beberapa penyebab dehidrasi diantaranya adalah : Meningkatnya produksi keringat karena cuaca yang panas, kelembapan, olahraga, atau demam. Kurang minum air. Meningkatnya keluaran urin karena kondisi kekurangan hormon, diabetes, sedang dalam pengobatan atau berpenyakit ginjal. Mengalami diare atau muntah. Sedang dalam masa penyembuhan luka bakar.
Beberapa kondisi yang seringa menyebabkan dehidrasi antara lain :
Diare. Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak anak mati setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.
Muntah. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum.
Berkeringat. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.
Diabetes. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.
Luka bakar. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada pada kulit yang rusak oleh luka bakar.
Kesulitan minum. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

Cara mengatasi dehidrasi :

- Jaga kadar cairan dan elektrolit dalam tubuh ; Walau air penting untuk mencegah dehidrasi, tapi air tidak mengandung elektrolit. Jadi, air putih saja tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi. Untuk menambah kadar elektrolit, makan kaldu sup yang kaya akan sodium, minum jus buah serta makan buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung banyak air dan potassium. Selain itu juga ditambah minum minuman penambah elektrolit
- Kalau sudah merasa haus, pusing, dan lemas, segera hindari tempat yang panas dan berteduhlah.

- Sebelum melakukan aktivitas outdoor, minumlah banyak air terlebih dahulu dan jangan sampai menunggu haus.

Lima cara mudah mencegah dehidrasi :

Jauhi kafein
Jauhi minuman berkafein sebisa mungkin. Kafein cenderung menghalangi manfaat air bagi tubuh Hal ini terjadi karena kafein justru menghilangkan kelembaban. Jika Anda membutuhkan minuman hangat, lebih baik memilih teh herbal seperti teh hijau atau chamomile. Teh hijau mengandung antioksidan yang bagus dan mampu membersihkan tubuh. Teh chamomile memberikan efek menenangkan. Jika Anda tak suka minum teh herbal panas, masukkan teh tersebut ke dalam kulkas dan minum setelah dingin.

Jus tomat
Tomat mengandung kadar air yang tinggi. Dengan rajin minum jus tomat, tubuh bukan cuma mendapat asupan buah. Segelas jus tomat setiap hari merupakan cara asyik untuk mendongkrak jumlah cairan tubuh.

Sup
Sup secara umum berbahan dasar air. Di tengah musim hujan seperti sekarang ini, manfaatkan semangkuk sup hangat sebagai alasan untuk mengkonsumsi cairan dengan cara yang lezat.

Tambahkan sepotong Lemon
Jika Anda merasa bahwa air mineral membosankan untuk diminum, cobalah tambahkan lemon atau jeruk nipis (atau kedua-duanya) ke dalam segelas air air. Hal ini akan menambahkan rasa di air yang Anda minum, tetapi tidak menambah gula atau zat lainnya.

Perbanyak makanan kaya air
Pilihlah buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan cranberi. Semangka mengandung 90 persen air dan nutrisi penting lainnya seperti vitamin C dan vitamin A.

Dehidrasi pada Bayi
Dehidrasi pada Bayi dan Anak-anak. Anak-anak bisa sangat rentan dengan kondisi dehidrasi terutama jika sedang menderita sakit. Contohnya adalah muntah, demam, dan diare dapat dengan cepat membuat bayi mengalami dehidrasi. Kondisi tersebut bisa sangat membahayakan keselamatan bayi. Beberapa gejala dehidrasi pada anak-anak termasuk diantaranya adalah : Kulit terasa dingin, Terlihat lesu, Mulut yang kering, Kondisi anatomi tulang kepala (fontanelle) yang tertekan, Kulit berwarna sedikit biru karena sirkulasi yang melamban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar