Senin, 15 Juli 2013

LED, Si Lampu Masa Depan



LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode merupakan salah satu jenis lampu yang menggunakan prinsip junction p-n dalam kerjanya. LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut P-N junction. Pembawa muatan elektron dan hole mengalir ke junction dari elektroda dengan tegangan yang berbeda. Ketika elektron bertemu dengan hole, maka elektron akan  jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas
energi dalam bentuk foton. Ketika LED diberi forward bias, maka akan muncul cahaya di junction nya, cahaya yang muncul bergantung pada jenis bahan  junction nya.

Berikut ini merupakan daftar bahan dan warna LED konvensional.
·         aluminium gallium arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
·         gallium aluminium phosphide – hijau
·         gallium arsenide/phosphide (GaAsP) – merah, orange-merah, orange, dan kuning
·         gallium nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
·         gallium phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
·         zinc selenide (ZnSe) – biru
·         indium gallium nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
·         indium gallium aluminium phosphide – orange-merah, orange, kuning, dan hijau
·         silicon carbide (SiC) – biru
·         diamond (C) – ultraviolet
·         silicon (Si) – biru
·         sapphire (Al2O3) – biru


LED disebut juga sebagai lampu masa depan karena sifatnya yang tahan lama dan awet. Itu disebabkan karena LED merupakan SSL (Solid State Lighting) sehingga  lampu LED menjadi lebih tahan benturan dan tidak mudah rusak seperti layaknya lampu-lampu yang menggunakan gas (bohlam, neon/TL). Konon katanya, LED ini dapat bertahan lebih dari 30.000 jam, angka tersebut tentu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daya tahan lampu TL yang mencapai 5000 jam. LED juga memiliki efisiensi yang cukup tinggi dibandingkan lampu-lampu konvensional lainnya,mencapai 80-90%. Selain itu cahaya LED juga bersifat dingin karena energi panas yang dihasilkannya sedikit.
LED memiliki karakter perlampuan dengan efisiensi tinggi, dimana efisiensi perlampuan LED telah maju pesat melalui berbagai inovasi teknologi dalam beberapa dekade terakhir.
LED merupakan lampu yang sangat hemat energi. Bila dibandingkan dengan jenis lampu pijar dapat menghemat hingga 90 persen. Jenis ini juga merupakan lampu yang ramah lingkungan karena tidak mengandung unsur merkuri serta tidak merusak karena tidak ada UV-nya.
LED menggunakan daya yang sedikit. LED tunggal berkekuatan 0,03 – 0,06 Watt dengan voltage langsung 15-20 mA.
Walaupun LED lebih mahal dari sumber cahaya traisional, tetapi energi yang dihemat setahun setara biaya sumber cahaya LED, dan sisa 4-9 tahunnya adalah periode energi bersih yang dihemat.
Di antara berbagai jenis lampu, lampu neon termasuk kategori lampu hemat energi dan banyak dipakai di perumahan dan perindustrian. Lampu neon dapat berusia 10 ribu jam, sepuluh kali usia lampu pijar. Namun dampaknya bagi lingkungan, kedua jenis lampu ini cukup berbahaya. Lampu pijar sangat boros dalam efisiensi energi dan cahayanya tidak cukup terang, sehingga di negara-negara maju lampu ini sudah jarang dipakai lagi. Kandungan merkuri pada lampu neon pun tidak baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Tingkat efisiensi energi yang rendah membawa pengaruh bagi pemanasan global.


Lampu pijar dan neon tidak berguna lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian dengan lampu LED. Lampu ini merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga ia tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar